Kinerja Keuangan ICBP Turun, Kok Bisa?

Kinerja Keuangan ICBP Turun, Kok Bisa?

PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) merupakan produsen produk konsumen mi instan, dairy, makanan ringan, penyedap makanan, nutrisi dan makanan khusus, serta minuman. Salah satu produk yang paling terkenal dari perusahaan adalah mi instan dengan merek Indomie yang tentunya diketahui semua masyarakat Indonesia.

Namun pada awal bulan Agustus 2022 kemarin, sempat terjadi penurunan harga saham dari 8,850 menjadi 8,300 dalam 2 hari. Hal tersebut dikarenakan rilisnya laporan keuangan Q2 2022 yang tidak sesuai dengan ekspetasi pasar. Bagaimana tidak, untuk pertama kalinya laba bersih per kuartal perusahaan merugi. Penurunan kinerja keuangan ini yang akan kita bahas.

Laporan Keuangan ICBP Q2 2022

Sekilas dari total pendapatan, sebenarnya untuk 6 bulan pertama di tahun 2022 ini sangat baik karena berhasil bertumbuh sebesar 15,6%. Namun jika kita melihat lebih dalam lagi sebenarnya terjadi penurunan pada Q2 dan hal ini sudah terjadi sejak tahun 2017.

Fitur Quarterly Results dari Stock Up Engine

Walau memang tidak besar, namun pola penurunan yang stabil seperti ini bisa dikatakan musim bisnis dari ICBP sendiri. Hal lain yang merupakan penyebab turunnya kinerja keuangan ICBP adalah naiknya beban pokok pendapatan.

Laporan Keuangan ICBP Q2 2022

Terlihat kalau beban bahan baku yang digunakan naik cukup tinggi hingga akhirnya membuat laba kotor perusahaan justru turun disaat pendapatan lagi bertumbuh.

Data diambil dari Trading Economics

Bisa dilihat kalau kenaikan harga gandum sempat melonjak pada akhir Q1 sampai akhir Q2. Hal ini menjadi faktor utama akan kenaikan beban pokok pendapatan. Hal ini juga sebenarnya sudah cukup diminimalisirkan oleh pembelian terhadap pihak berelasi dari ICBP.

Laporan Keuangan ICBP Q2 2022 dan CNBC

Komposisi pembelian dari pihak berelasi pun naik sehingga penurunan pada laba kotor hanya sebesar 0,3%. Walau memang terjadi juga sedikit kenaikan pada beban penjualan dan distribusi, namun kenaikan tersebut terdiversifikasi dan wajar karena pendapatan juga bertumbuh.

Data diambil dari Stock Up Engine

Hal lainnya yang menjadi penyebab turunnya laba bersih ICBP adalah beban keuangan yang naik signifikan dari Rp 1,48 triliun menjadi Rp 2,67 triliun atau hampir naik 2x lipat. Padahal jika kita cek utang berbunga yang ditanggung perusahaan justru tidak mengalami banyak perubahan. Hanya saja memang untuk net debt menjadi lebih besar karena berkurangnya kas perusahaan.

Laporan Keuangan ICBP Q2 2022

Dan jika kita cek pada CALK nya maka akan terlihat kalau beban selisih kurs yang menjadi penyebabnya. Apalagi dengan nilai tukar USD yang sekarang masih stabil dikisaran Rp 14,900 maka beban kurs yang dibayar perusahaan kedepan bisa jadi tidak akan turun.

Laporan Keuangan ICBP Q2 2022

Namun selisih beban kurs tersebut sebenarnya bersifat pencatatan karena sebenarnya perusahaan masih memiliki uang kas dalam bentuk USD hanya saja memang kita tidak dapat mengetahui berapa nilai tukar yang digunakan saat menukar kas tersebut.

CNBC

Kedepannya, kenaikan beban pokok pendapatan mulai diteruskan oleh perusahaan melalui kenaikan harga mie instan atau indomie sehingga bisa saja kedepannya profitabilitas perusahaan mulai membaik dari kenaikan harga jual beserta dengan turunnya harga gandum.